Ada Cokelat Dibibirmu 4


Kentang! I love u…..!
 Lagu I wanna love you forever, yang dinyanyiin Jessica Simpsons masih terdengar di ruangan Love’s Café.  Ina masih deg-degan, degup jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Tangan Kevin yang menggengam tangan Ina, seakan mengalirkan gelombang tsunami yang dahsyat,  dan memporak-porandakan prinsipnya tentang cinta.
Dulu Ina berprinsip nggak mau pacaran dulu sebelum kuliah. Tapi kali ini, saat romantic dinner, saat usia Ina sudah 17 tahun, dan saat Kevin menatapnya dengan penuh cinta, Ina nggak bisa menghindar. 
“Aku mau jujur sama kamu,” ucap Kevin, sambil menggenggam jemari tangan gadis yang duduk di depannya.
Ina nggak bisa mengeluarkan kata-kata, mulutnya seakan tersumbat. Dia hanya bisa memandangi sorot mata Kevin yang teduh, yang mebuat hati Ina terasa damai.
I never see a girl like you. Kamu funny girl, nice girl, dan aku gak bisa ngebohongi perasaan aku lagi.. “ Kevin memandangi kedua bola mata Ina.
Ina memberanikan diri untuk terus bertahan menatap Kevin, meskipun kalo boleh jujur, jantung Ina sudah mau berhenti berdetak, lantaran dadanya terasa sesak. Perasaan nervous dan bahagia nge-blend jadi satu.
I love you,” akhirnya kata-kata yang ditunggu Ina keluar juga dari mulut Kevin.
Ina menelan air liurnya. Dadanya semakin sesak, jujur, Ina bahagia banget. Sampai dia nggak tahu harus berbuat apa.
“Kamu nggak suka, aku mencintai kamu?” pertanyaan bodoh keluar dari mulut Kevin.
Ina langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir Kevin. ( Sssst! Kok nanyanya gitu sih? maksud Ina).
“Aku….,” Ina kembali menelan air liurnya, kemudian menarik nafas. Dia berusaha mengatur ritme detak jantungnya. “Aku… “ Tanpa disadari ada kristal bening di sudut mata gadis yang malam ini terlihat sangat cantik.  “Aku sangat mencintai kamu, Kev.” Ina semakin erat menggenggam jemari tangan Kevin. ”Jangan tinggalin aku, ya. Aku baru pertama kali jatuh cinta, dan baru pertama kali pula aku menerima cinta seseorang. Semoga kamu nggak mempermainkan perasaan aku.”
Kevin mengecup tangan Ina. “Aku akan berjuang keras untuk selalu mebahagiakan kamu,” ucap Kevin.
“Janji?”
“Janji!” Jawab Kevin mantap, membuat Ina tersenyum penuh bahagia.

*****
Kentang punya pacar?

Sepandai-pandainya nyimpan aroma terapi, pasti kecium juga wanginya. Kayak Ina tuh, Meskipun dia berusaha nggak bilang ke teman-temannya kalo dia sudah jadian sama Kevin, tetap aja, akhirnya ketahuan. Karena perubahan Ina yang sangat drastis. Wajahnya selalu ceria, dan sekarang Ina jadi rajin make up, dan lebih dress up.
“Nggak apa-apa lagi, lu pacaran. Emangnya pertemanan kita apaan? Masa orang pacaran nggak boleh,” Astrid ngasih tanggapan.
“Iya, Ntang. Kalo lu bahagia, kita-kita juga bahagia, kok,” Nurlela nimpalin.
“Duh, senengnya yang udah punya pacar. Terus kumaha atuh dengan Kevin? Bukannya si Kentang ‘teh waktu itu naksir Kevin, ya? Dikemanain atuh sekarang Kevinnya?  Atau, mendingan Kevinnya buat saya aja atuh,” Maya juga ikut angkat bicara.
“Onenk, Onenk! Pacarnya si Kentang tuh, ya, Kevin. Gimana sih, lu,” Nurlela ngomel-ngomel.
“Hah?! Jadi Kentang pacaran sama artis sinetron itu? Wah, selamat atuh, kok ya, nggak bilang-bilang,” Maya nyamperin Ina, ngasih selamat sambil cipika-cipiki.
Temen-temannya cuma pada geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan Maya.
Ina senang banget, karena ternyata respon sahabat-sahabatnya sangat positif. Tadinya Ina sempat nggak enak, takut di-complaint. Tapi ternyata justru memberi support. Duh, senengnya. Makasih ya….
Yang bikin Ina tambah senang, karena Kevin juga membuktikan janjinya. Kevin sangat perhatian dan selalu menyempatkan ketemuan, kalo lagi nggak shooting. Singkatnya, apa yang dikhawatirkan sahabat-sahabat satu genknya, nggak terbukti. Kevin bukan cowok playboy!

*****
 Kamu kemana, sih?!
            Tapi… Sekarang Ina lagi stress dan kebingungan, karena Kevin mulai berubah. Saat-saat manis itu cuma 3 minggu. Memasuki minggu keempat, Kevin sudah mulai sulit untuk ketemuan. Alasannya, karena lagi sibuk dengan sinetron terbarunya, yang lagi-lagi stripping, kejar tayang pula. Lengkaplah sudah waktu untuk Ina dibabat habis.
            Sebenarnya Ina masih bisa ngertiin dengan jadwal shooting Kevin yang padat. Tapi yang bikin Ina gelisah dan curiga, karena sekarang lagi beredar gossip cinloknya Kevin dengan peran utama wanita di sinetron itu.
            Bodohnya, Ina nggak pernah berani untuk nanyain gossip itu langsung ke Kevin. Dia nggak mau dibilang nggak pengertian dan cemburuan. Makanya dia selalu berusaha nggak ada masalah kalo lagi ngobrol di telepon dengan Kevin.
            “Nggak bisa gitu dong, Ntang. Lu ‘kan pacarnya, jadi punya hak untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari Kevin.” Astrid ngasih nasehat.
            “Iya, Ntang. Pokoknya gue gak mau kalo lu sampai dikhianatin. Biar gue aja deh yang nanyain, pura-pura liputan lah,” ujar Nurlela sewot.
            “Bener juga kata Kentang, sih. Namanya juga gossip, ya, nggak usah diambil hati. Biarin aja, ‘ntar juga hilang sendiri,” kata Maya.
            “Iya, hilang sekalian sama Kevin-Kevinnya, diambil cewek lain,” ujar Nurlela.
            “Jangan ngomong gitu dong, Monk. Lu kok nyumpahin gitu, sih?” Ina keberatan.
            “Habis, udah tau lu dizalimi, masih diem aja,” kata Nurlela lagi.
            “Iya, iya… gue bakal minta klarifikasi dia,” jawab Ina, yang langsung ngambil handphone-nya. Kemudian menghubungi Kevin.
            Terdengar nada sambung dari handphone Kevin. Hingga NSP-nya berhenti, Kevin nggak juga ngangkat handphone-nya.
            “Coba lagi!” suruh sahabat-sahabatnya.
            Ina kembali mencoba menghubungi Kevin. Baru saja terdengar NSP-nya, langsung terdengar suara Kevin.
            “Hallo, beib…” suara Kevin dari ujung handphone.
            “Hallo, ganggu nggak?” tanya Ina.
            “Masih nge-set sih, ada apa?”
            “Kita ‘kan udah hampir sebulan nggak ketemuan, aku kangen banget.”
            “Sama, aku juga kangen.”
            “Makanya ketemuan dong.”
            “Masih susah, jadwal shooting-ku benar-benar lagi padat. Tiap hari aku selalu pergi pagi, pulang pagi.”
            “Hmm..  Ya udah, deh…. Met shooting ya. I miss you…” Ina menutup hpnya. 
            Astrid, Nurlela, dan Maya terdiam. Mereka larut dalam pikirannya masing-masing.

to be continue

*****

Related

cerpen bergambar 6710692285563649129

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item